Rabu, 26 September 2012

terapi-dan-pencegahan-ambeien-atau-wasir


Apa itu Ambeien?

Ambeien atau wasir adalah kondisi di mana pembuluh vena di sekeliling anus atau rektum bagian bawah membengkak dan meradang. Ambeien biasanya terjadi karena mengedan saat buang air besar. Kehamilan, usia anjut, kesulitan buang air besar (konstipasi) dan terlalu banyak duduk meningkatkan risiko seseorang terkena ambeien. Ambeien biasanya tidak berbahaya, dan umumnya menghilang sendiri dalam beberapa hari.

ambeienTanda-tanda atau gejala ambeien

Ambeien internal (di dalam rektum) biasanya menyebabkan pendarahan yang tidak sakit saat buang air besar. Namun demikian, darah yang keluar bersama kotoran dapat juga disebabkan oleh selain ambeien (misalnya kanker usus). Bila Anda mendapati darah dalam kotoran Anda, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Gejala lainnya adalah buang air yang terasa tidak tuntas meskipun sudah tidak ada lagi yang dapat dikeluarkan. Selain itu, Anda mungkin juga merasakan perih, gatal atau iritasi di sekitar anus. Hal ini terutama terjadi bila ambeien “nongol keluar” (prolapsis). Anda biasanya dapat memasukkan kembali ambeien tersebut melalui anus dan masalahnya selesai, tetapi bila tidak dapat dimasukkan dan semakin membesar karena terjebak di luar anus, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Gejala ambeien luar (di sekitar anus) antara lain pembengkakan yang nyeri atau benjolan keras di sekitar anus yang terbentuk dari gumpalan darah. Rasa sakit biasanya meningkat saat buang air besar atau ketika duduk.

Bagaimana mengatasi ambeien?

Anda dapat melakukan terapi sendiri untuk mengurangi gejala-gejala ambeien, antara lain dengan:
  • Berendam dengan air hangat beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar, selama sekitar lima belas menit.
  • Pemberian krim/minyak hemoroid (misalnya: anusol) di daerah yang terkena, untuk mengurangi iritasi dan rasa sakit.
Obat biasanya tidak diperlukan untuk menghilangkan ambeien. Ambeien yang besar dan menggangu seringkali perlu ditangani dengan tindakan medis. Beberapa teknik tindakan yang biasa diterapkan dokter antara lain:
  • Ligasi gelang karet. Sebuah gelang karet ditempatkan di dasar wasir di dalam rektum. Gelang tersebut memotong sirkulasi sehingga ambeien akan menghilang dalam beberapa hari.
  • Skleroterapi. Cairan kimia disuntikkan ke sekiling pembuluh darah untuk mengecilkan ambeien.
  • Pembekuan dengan infra merah. Sebuah perangkat khusus infra merah digunakan untuk membakar jaringan ambeien.
  • Hemoroidektomi. Bedah untuk membuang ambeien.

Pencegahan

Pencegahan ambeien yang efektif adalah dengan mencegah konstipasi.
  • Makanlah makanan yang banyak mengandung serat dan air sangat bermanfaat memperlunak kotoran dan memudahkan buang air besar. Buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian adalah sumber serat yang baik bagi kesehatan.
  • Jangan menunda buang air besar karena akan membuat kotoran semakin mengeras dan sulit dikeluarkan.
  • Bila Anda kesulitan buang air besar, cobalah posisi jongkok yang lebih alamiah dan memudahkan keluarnya kotoran.

5 Manfaat Sehat Masturbasi



Kebanyakan orang beranggapan bahwa melakukan masturbasi masih bersifat tabu dan memiliki berbagai dampak negatif. Padahal masturbasi yang sehat menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan dan bahkan mencegah kanker prostat.

Yang dimaksud masturbasi yang sehat adalah bahwa prakteknya tidak berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, misal pekerjaan, hubungan dengan pasangan, dan lain sebagainya.

Masturbasi yang sehat juga tidak mengganggu kondisi mental seseorang hingga menyebabkan kecanduan atau gangguan seksual lainnya.

Berikut 5 alasan mengapa masturbasi dapat bermanfaat bagi kesehatan, seperti dilansir health.india, Rabu (26/09/2012) antara lain:

1. Menyegarkan air mani
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ejakulasi dapat membantu menjaga kualitas sperma karena dapat mengganti sperma yang lama dengan yang lebih segar. Hal ini baik untuk meningkatkan kesuburan pria.

2. Mengurangi stres
Masturbasi hanyalah simulasi seks, sehingga dapat pula memberikan manfaat yang sama seperti seks yaitu salah satunya mengurangi stres.

Dengan melakukan masturbasi, hormon dopamin dan oksitosin terbentuk, sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak.

3. Mencegah penyakit menular seksual (PMS)
Salah satu dampak positif dari masturbasi adalah mendapatkan kepuasan yang hampir sama dengan seks, tetapi tidak memiliki risiko yang sama terhadap tertularnya PMS yang menyebar melalui hubungan seks. Sehingga masturbasi seringkali disebut-sebut sebagai praktik seksual yang paling aman.

4. Mengurangi kemungkinan kanker prostat
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2003 di Australia menemukan bahwa pria yang mengalami ejakulasi lebih dari lima kali dalam seminggu memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kanker prostat. Masturbasi bekerja dengan membilas sistem reproduksi pria dan mencegah berkembangnya sel-sel kanker.

5. Sarana latihan untuk seks yang sesungguhnya
Banyak orang yang salah beranggapan bahwa masturbasi dikaitkan dengan orang-orang yang menginginkan seks tetapi tidak bisa memiliki pasangan. Tetapi kebanyakan orang melakukan masturbasi dengan tujuan agar dapat bertahan lebih lama di tempat tidur.

Sehingga banyak orang menjadikan masturbasi sebagai sarana berlatih sebelum menghadapi seks yang sesungguhnya. Semakin banyak latihan yang dilakukan, hasilnya akan semakin baik.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk laki-laki, masturbasi juga berlaku bagi wanita. Wanita memiliki zona seksual yang lebih sensitif, sehingga dirinya dapat mencari tahu titik kesenangannya sendiri melalui masturbasi dan memberitahukannya kepada suami.

Masturbasi secara teratur juga dapat mencegah ejakulasi dini dan mendapatkan kontrol yang lebih baik.

Minggu, 23 September 2012

Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Kelamaan Duduk




Sebagian besar orang terbiasa untuk duduk berjam-jam di meja kantor. Tapi apakah Anda tahu risiko yang mengancam kesehatan bila kelamaan duduk?

Jika Anda duduk 8 hingga 10 jam dalam posisi yang sama, maka sebaiknya waspada dengan konsekuensi kesehatan yang serius. Berikut beberapa akibat buruk yang terjadi jika Anda duduk berjam-jam, seperti dilansir Boldsky, Senin (24/9/2012):

1. Sakit punggung
Orang yang duduk berlama-lama di meja kantor biasanya mengeluh nyeri punggung di bagian bawah atau sakit tulang belakang secara keseluruhan. Kondisi ini terjadi karena adanya kekakuan otot yang disebabkan duduk dalam waktu yang sama.

2. Gangguan fungsi metabolik
Beberapa penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa jika Anda duduk selama berjam-jam, maka sistem metabolisme dalam tubuh Anda akan terganggu. Sistem metabolisme terganggu menyebabkan penurunan kadar kolesterol baik dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menimbulkan masalah kesehatan secara keseluruhan.

3. Peningkatan risiko diabetes
Penelitian menunjukkan perempuan yang duduk sampai 7 jam sehari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk dalam seminggu, maka cenderung menunjukkan tanda-tanda penyakit lebih awal.

4. Nyeri leher
Setelah duduk tegak berjam-jam, Anda juga kerap merasakan nyeri leher. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh peradangan pada sendi tulang belakang.

5. Mati muda
Penelitian telah membuktikan semakin lama duduk, semakin pendek usia Anda. Hal ini karena tubuh masuk ke dalam fase 'shutdown' lengkap. Anda juga lebih mungkin mengembangkan lemak darah dan kadar kolesterol tinggi jika duduk berlama-lama. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, sehingga ada kemungkinan peningkatan serangan jantung dan penyakit fatal lainnya.

Jumat, 21 September 2012

Pantangan dan Anjuran bagi Penderita Asam Urat


Penyakit asam urat adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku.
Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan. Penyakit asam urat kebanyakan diderita oleh pria di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause. Penderita asam urat biasanya juga memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes dan aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang kegemukan. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

Pantangan Asam Urat

Daftar
Makanan Tinggi Purine
Makanan
Asam Urat
(mg/100g)
Teobromin (kafein cokelat)2300
Limpa domba/kambing773
Hati sapi554
Ikan sarden480
Jamur kuping448
Limpa sapi444
Daun melinjo366
Paru-paru sapi339
Kangkung, bayam290
Ginjal sapi269
Jantung sapi256
Hati ayam243
Jantung domba/kambing241
Ikan teri239
Udang234
Biji melinjo222
Daging kuda200
Kedelai & kacang-kacangan190
Dada ayam dg kulit175
Daging ayam169
Daging angsa165
Lidah sapi160
Ikan Kakap160
Tempe141
Daging bebek138
Kerang136
Udang Lobster118
Tahu108
Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat. Berikut adalah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat. (Ingat bahwa masing-masing orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap makanan. Makanan yang sangat cepat menimbulkan serangan asam urat pada satu orang belum tentu menimbulkan efek yang sama pada yang lainnya).
  • Alkohol dan soft drink
  • Melinjo dan emping
  • Kacang-kacangan
  • Jamur, bayam matang, dan sawi
  • Daging kambing
  • Jeroan dan gajih (lemak)
  • Kerang-kerangan
  • Bebek dan kalkun
  • Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
  • Krim dan Es krim

Anjuran

Beberapa hal berikut dianjurkan untuk mengurangi asam urat:
  • Jangan minum aspirin (bila membutuhkan obat pengurang sakit, pilih jenis ibuprofen dan lainnya)
  • Perbanyak minum air putih– terutama bagi penderita yang mengidap batu ginjal– untuk mengeluarkan kristal asam urat di tubuh.
  • Makan makanan yang mengandung potasium tinggiseperti:
    • Sayuran dan buah-buahan
    • Kentang
    • Alpukat
    • Susu dan yogurt
    • Pisang
  • Makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan strawberry
  • Aktif secara seksual(Berita bagus! Seks ternyata memperlancar produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat).
  • Konsumsi salah satu produk alami yang dapat menyembuhkan asam urat seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau, dll.

Kamis, 20 September 2012

Anak Anda Betah di Sekolah Atau Tidak? Cek Disini

Jakarta, Tahun ajaran baru telah tiba. Sama halnya dengan orang dewasa yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru maka anak-anak juga akan menghadapi perubahan besar dalam hidupnya di sekolah. Kendati sebagian anak bisa menerima perubahan itu tapi nyatanya tak semua anak dapat melakukannya.

Pakar kecemasan anak, Rhonda C. Martin yang baru-baru ini meluncurkan sebuah buku berjudul Stuck, panduan bagi anak dan orangtua ketika menghadapi kecemasan dan gangguan kompulsif obsesif pada anak. Di dalam buku itu, Martin menyusun sebuah daftar tentang tanda-tanda perubahan perilaku yang dapat dilihat pada anak-anak ketika merasa tak betah atau tak bahagia di sekolah.

Seperti halnya dilansir dari cbsnews, Senin (17/9/2012), ke-10 tanda tersebut dapat disimak di bawah ini.

1. Sering mengeluh sakit perut sebelum berangkat atau sepulang sekolah
Keluhan yang paling sering disampaikan anak untuk menutupi masalah di sekolah adalah sakit perut, diare dan mual. Biasanya anak-anak yang melakukan hal ini adalah anak yang bertanggung jawab, patuh pada peraturan dan tidak 'meledak-ledak' ketika marah tapi cenderung menyembunyikan penderitaannya, kata Martin.

Anak-anak ini juga terlihat sering ke kamar mandi sebelum berangkat sekolah, enggan berpartisipasi dalam aktivitas selepas sekolah dan merubah pola makannya secara signifikan.

2. Menciptakan rutinitas yang kaku
Anak-anak yang merasa stres selama berada di sekolah seringkali menciptakan rutinitas yang kaku tapi 'harus' diikuti, terang Martin.

Misalnya saja anak jadi suka mengeset alarm jamnya satu jam lebih awal dari biasanya dan terkesan lelet saat menyiapkan diri untuk berangkat sekolah, entah ketika memakai seragam atau sarapan. Bisa jadi mereka tengah menyiapkan dirinya untuk menghadapi hal-hal yang buruk atau tidak diinginkannya di sekolah nanti.

3. Ketagihan makanan yang terbuat dari tepung dan gula putih
Menurut Martin, perubahan pilihan makanan, terutama yang terbuat dari tepung dan gula putih mengindikasikan bahwa tubuh si anak tengah mencoba menanggulangi pelepasan hormon stres atau kortisol yang berlebihan.

Makaroni, keju, biskuit, permen, pizza, roti dan kue kering merupakan beberapa jenis cemilan yang biasa dimakan anak ketika stresnya berlebihan, bahkan kadang porsi makanannya juga berlebihan.

Oleh karena itu, anak yang terlihat cemas sebaiknya diberi makan makanan yang mengandung protein, sayuran dan buah-buahan untuk menjaga kondisi tubuhnya. Martin mengatakan bahwa makan makanan yang salah ketika stres hanya akan memperparah gejala-gejala negatif yang muncul dari stres itu sendiri.

4. Sering bertengkar dengan saudaranya
Bertengkar dengan saudara itu wajar, biasanya konflik semacam ini terjadi saat weekend di musim kemarau, meski alasannya terkadang sepele.

Tapi jika peningkatan intensitas pertengkaran ini terus terjadi sebulan setelah masuk sekolah, mungkin orangtua harus segera mencari tahu apa yang terjadi pada anaknya hingga muncul karakteristik seperti itu.

5. Susah tidur
Saat masuk sekolah lagi, orangtua tentu berharap anak-anaknya dapat menyesuaikan diri dengan jam tidur baru. Martin pun menambahkan di minggu ketiga sekolah, si anak seharusnya telah terbiasa dengan rutinitas harian itu dan tidur tepat waktu. Tapi jika belum terbiasa, maka bisa jadi ada masalah yang lebih besar pada si anak.

Mandi air hangat 15 menit sebelum tidur mungkin bisa membantu anak terlelap. Jika si anak hanya guling-guling di kasur karena tak bisa tidur hingga 25 menit lamanya, orangtua harus turun tangan dengan memintanya bangun selama 10 menit lalu membiarkannya mencoba tidur lagi.

Menyuruh si anak mandi dan menenangkan pikirannya sebelum tidur merupakan cara yang dapat digunakan oleh orangtua untuk membantu anak-anaknya mengatasi gangguan tidurnya, kata Martin.

6. Mendadak suka mengumpat atau menggunakan bahasa yang tidak pantas
Martin mengungkapkan penggunaan bahasa yang buruk atau tidak pantas seringkali dikaitkan dengan kelelahan pikiran dan fisik, frustasi serta ketidakbahagiaan.

Saat tertekan, anak usia prasekolah biasanya menggunakan kata-kata seperti 'bodoh dan idiot', berbeda dengan anak usia sekolah dasar yang akan mengulang kata-kata dari video games seperti 'bunuh dan mati' hingga kata-kata umpatan. Tapi untuk anak yang lebih dewasa, mereka cenderung mengulang-ulang frase tentang kematian dan pembunuhan serta menggunakan banyak kata-kata bernada kutukan.

Perubahan kosakata ini dapat mengindikasikan masalah lain yang seharusnya segera ditanggulangi oleh orangtua.

7. Enggan beraktivitas di malam hari
Jika si anak marah pada teman-teman yang tidak membiarkannya bermain dengan mereka saat istirahat dan ia pun terus menangisinya saat makan malam, bahkan hingga beberapa hari kemudian, itu berarti si anak berada dalam posisi 'mentok'. Biasaya mereka juga enggan beraktivitas di malam hari seperti tak mau berangkat les musik atau latihan olahraga dengan teman-temannya.

Orangtua pun tak boleh tinggal diam jika anaknya masih 'mentok' dengan masalah yang terjadi di sekolah seperti itu, apalagi jika hal itu mengganggu aktivitasnya di malam hari, termasuk jam tidurnya.

8. Tak mau mengerjakan tugas
Anak yang stres hanya akan terfokus pada satu hal di satu waktu, ungkap Martin. Jika ada yang menginterupsi, bisa jadi ini akan membuatnya semakin stres.

Hal ini bisa dilihat ketika orangtua meminta anaknya mengambil sepatu, kaus kaki dan tas untuk berangkat ke sekolah tapi si anak malah membalasnya dengan jeritan karena ia tengah asyik menonton acara TV kesayangannya. Atau saat si anak seharusnya pergi berlatih sepakbola dengan saudaranya tapi ia malah mengumpat-umpat sambil bermain video game.

Dalam kasus semacam ini, anak terkesan menunjukkan keengganan sekaligus protes ketika diganggu. Masalahnya, kondisi ini tak boleh didiamkan oleh orangtua karena itu berarti si anak sedang ada masalah.

9. Tak bisa menyebutkan 4 nama anak yang disukainya di sekolah
Anak yang dapat beradaptasi dengan baik dan bahagia dapat menyebutkan setidaknya 5-10 nama anak yang mereka sukai di sekolah, ujar Martin. Sebaliknya, anak yang berjuang melawan bullying, sering merasa malu dan cemas atau depresi akan kesulitan menyebutkan satu atau dua anak yang dapat berteman dengannya.

Orangtua pun perlu mencoba meminta anaknya menyebutkan nama satu-dua anak yang mungkin disukainya seperti 'Siapa teman favoritmu saat makan siang?', 'Kamu suka duduk di bis dengan siapa?' atau 'Kamu suka bermain dengan siapa saat jam istirahat?'. Dengan begitu orangtua dapat memberikan dorongan agar anaknya mau berteman dengan mereka atau anak-anak lain.

10. Tak lagi nyaman dengan hal-hal yang disukainya
Anak kecil biasanya memiliki barang-barang khusus yang disukainya karena itu membuatnya tenang seperti selimut dan boneka. Sama halnya dengan anak yang lebih dewasa yang biasanya merasa rileks saat bermain video game, berbalas email, berolahraga atau ke mal bersama teman-temannya.

Orangtua harus familiar dengan 3-4 hal/aktivitas yang dapat menenangkan anak-anaknya itu sehingga ketika mendadak terlihat ada yang tidak beres dengan anaknya, orangtua dapat segera menyediakan barang kesukaannya agar si anak menjadi tenang.

Tapi jika anak terus-terusan tertekan meski barang-barang kesukaannya ada di hadapannya, mungkin inilah saatnya orangtua mengajaknya menemui dokter.

Bayi yang Biasa Dikasih Dot Perkembangan Emosinya Terhambat

Jakarta, Dot biasanya digunakan untuk memberikan rasa nyaman pada bayi karena menyaru bentuk puting ibu. Pada penerbangan di atas pesawat, bayi umumnya diberi dot agar tidak rewel. Namun ternyata penggunaan puting tiruan ini menimbulkan banyak kontroversi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics memperingatkan penggunaan dot karena ditengarai berkaitan dengan infeksi telinga dan kelainan gigi. Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Basic and Applied Psychology menemukan bahwa penggunaan dot dapat menghambat kematangan emosi anak-anak.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University of Wisconsin, Madison terdiri atas 2 tes yang terpisah. Tes pertama dilakukan dengan cara mempertontonkan video kepada sekelompok anak laki-laki berusia 6 - 7 tahun. Anak yang banyak mengulum dot ketika bayi lebih sulit meniru wajah di video daripada anak yang tidak menggunakan dot.

Tes kedua meminta para mahasiswa menjalani ujian untuk menilai tingkat kecerdasan emosionalnya. Sebelumnya seluruh orangtua peserta ditanya mengenai penggunaan dot peserta ketika masih bayi. Hasilnya, mahasiswa laki-laki yang menggunakan dot ketika masih bayi lebih rendah skor kecerdasan emosionalnya dibanding yang dulunya jarang memakai dot.

Para peneliti meyakini bahwa bayi jadi kurang mampu meniru wajah orang-orang di sekitarnya jika mulutnya tersumpal dot. Yang menarik adalah kecenderungan ini tidak dijumpai pada anak perempuan. Anak perempuan mendapat skor tinggi pada kecerdasan emosional terlepas dari sering tidaknya menggunakan dot waktu masih bayi.

Hal ini terjadi karena diduga perkembangan emosional anak perempuan berlangsung lebih dini daripada anak laki-laki. Akibatnya anak laki-laki jadi lebih rentan ketimbang anak perempuan. Mungkin juga anak perempuan diajari cara-cara mengenali emosi oleh orangtuanya karena itu adalah karakter khas perempuan.

"Bisa jadi orang tua sengaja melakukan kompensasi kepada anak perempuannya yang menggunakan dot. Mereka ingin anaknya cerdas dalam mengenali dan merespons emosi karena itu hal yang feminim. Perempuan diharapkan menjadi emosional, tapi anak laki-laki tidak. Apabila diberi dot, anak laki-laki tidak dapat belajar mengenali emosi," kata peneliti, Paula Niedenthal seperti dilansir Counsel and Heal, Kamis (20/9/2012).

Penelitian lebih lanjut agaknya masih perlu dilakukan untuk menentukan berapa banyak penggunaan dot yang bisa menghambat kematangan emosi anak-anak. Beberapa ahli mengatakan bahwa menggunakan dot di malam hari tidak masalah karena bayi tidak mengamati wajah orang lain saat itu.